EUR/GBP Naik Tipis Mendekati 0,8300 Menyusul Data Inggris yang Mengecewakan

• EUR/GBP menguat setelah rilis data Inggris yang lebih lemah dari prakiraan untuk bulan Oktober.
• Produk Domestik Bruto Inggris mengalami kontraksi 0,1% MoM di bulan Oktober, dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan 0,1%.
• Neraca Perdagangan Jerman yang disesuaikan secara musiman melaporkan surplus €13,4 miliar untuk bulan Oktober, di bawah ekspektasi €16,1 miliar.

EUR/GBP melanjutkan kenaikannya untuk 2 sesi berturut-turut setelah rilis data ekonomi utama dari Inggris dan Jerman, ekonomi terbesar di Uni Eropa (UE) dan eksportir terbesar ketiga di dunia. Pasangan mata uang EUR/GBP diperdagangkan di sekitar 0,8280 pada awal waktu Eropa di hari Jumat.

Data yang dirilis oleh Kantor Statistik Nasional melaporkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris mengalami kontraksi 0,1% dari bulan ke bulan di bulan Oktober, dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan 0,1%. Sementara itu, Produksi Industri turun 0,6% MoM menyusul penurunan sebelumnya sebesar 0,5%, dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan sebesar 0,3%. Produksi Manufaktur bulanan turun 0,6% di bulan Oktober, dibandingkan ekspektasi kenaikan 0,2% dan penurunan 1% di bulan September.

Pound Inggris (GBP) dapat kembali menguat karena meningkatnya kemungkinan bahwa Bank of England (BoE) akan mengadopsi pelonggaran kebijakan yang lebih lambat dibandingkan dengan bank-bank sentral lainnya di Eropa dan Amerika Utara.

Kantor Statistik Federal Jerman melaporkan surplus perdagangan yang disesuaikan secara musiman sebesar €13,4 miliar untuk bulan Oktober, di bawah ekspektasi €16,1 miliar dan €17,0 miliar di bulan September. Selama periode yang sama, ekspor Jerman turun 2,8%, sementara impor mengalami sedikit penurunan sebesar 0,1%.

Pada hari Kamis, Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk menurunkan suku bunga Fasilitas Simpanan sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 3,0%, seperti yang diharapkan. Demikian pula, Main Refinancing Operations Rate diturunkan sebesar 25 bp menjadi 3,15%. Ini merupakan pemotongan suku bunga sebesar 25 bp ketiga kalinya secara berturut-turut oleh ECB dan yang keempat di tahun ini.

Kenaikan Euro dapat dibatasi karena Presiden ECB Christine Lagarde mengakui bahwa para pejabat mendiskusikan penurunan suku bunga sebesar 50 bp. Lagarde mengatakan, "Risiko terhadap pertumbuhan condong ke sisi negatifnya" karena "gesekan perdagangan (dengan Amerika Serikat) dapat membebani pertumbuhan."